Puisi
SKETSA EMBUN PAGI
untuk sebuah pagi
untuk jutaan embun di pelataran musim tersenyum
Selamat pagi matahari
kau mencatat semua hati yang berbincang
dengan gaung , tanpa henti menyusuri lorong-lorong renung
liku perjalanan panjang menembus kelam
kadang kejujuran terbuang
usai badai reda di larut malam
selamat pagi matahari
selamat pagi beningnya embun,
yang selalu saja berhamburan terserak menyelimuti fajar
aku suka kejujuranmu
aku suka senyummu apa adanya, bukan sandiwara
aku suka dedaunanmu , dengan bahasa ketulusan
aku suka bebungaanmu yang selalu melukis pagi apa adanya
aku suka unggas yang menari di langit dengan tarian tanpa kepura puraan
sebab beningmu selalu menebar seribu makna
sebab benak hatimu yang bersih sudah menandai sorot tatapmu
karna hati yang bersih tak perlu lagi memproklamirkan diri
bahwa engkau berhati bersih
embun yang bening tak pernah meneriakkan bahwa ia bening
karena tanpa suara, siapapun telah menghirup sejuknya
dan siapapun memahami , siapa embun pagi itu
semua merasakan
bahwa embun tak pernah berhenti memantulkan kilau pagi
dan membagikan kesan sejuk ke dalam setiap jiwa
aku suka gagasanmu yang tak pernah letih membangun semangat
aku suka kegigihan dan ketekunan yang kau rajut sepanjang hidup
aku suka senyum manismu, yang membuka gerbang-gerbang harapan
Embun pagi
aku suka mereka yang mau bersusah payah meraih cita tanpa melukai siapapun
aku suka mereka yang mengubur keluh kesah karena sibuk menata hidup
aku suka mereka yang tak suka mengenakan topeng topeng drama kepalsuan
aku suka mereka yang gigih mengelola hidup hingga tak punya lagi waktu dan tenaga untuk berburu kelemahan dan kesalahan orang lain
aku suka mereka yang berjerih payah berjuang
sehingga tak lagi bertenaga untuk menunggu dikasihani atau ingin selalu diberi
kadang waktu begitu singkat untuk disia siakan dengan diskusi untuk menemukan kesalahan dan menjudgment orang lain
selamat pagi matahari
ijinkan aku menghirup kabut dan butiran embunmu untuk mengobati luka sembilu di hatiku